Sabtu, 04 Februari 2012

RELAY ELEKTROMEKANIS



Relay adalah komponen listrik yang dioperasikan sebagai saklar. Beberapa relay menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan pensaklaran secara mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi yang lain juga bisa digunakan. Relay diperlukan untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal daya rendah (dengan isolasi listrik yang lengkap antara kontrol dan rangkaian kontrol), atau di beberapa rangkaian yang harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan di rangkaian telegraf, mengulang sinyal yang datang dari suatu rangkaian dan mentransmisikan ulang ke rangkaian yang lain. Relay digunakan secara luas dalam perakitan telepon dan awal komputer untuk dapat melakukan operasi logis.
Jenis relay yang dapat menangani daya tinggi yang diperlukan untuk secara langsung mengendalikan motor listrik atau beban lainnya disebut kontaktor. Relay solid-state mengontrol rangkaian listrik tanpa menggerakkan komponen, ataupun dengan menggunakan perangkat semikonduktor untuk melakukan switching. Relay dengan yang dikalibrasi karateristik dan koil pada nilai operasi biasanya beberapa digunakan untuk melindungi rangkaian listrik dari beban berlebih atau kondisi trip; pada sistem tenaga listrik modern, fungsi-fungsi ini dilakukan oleh instrumen digital disebut "relay pelindung".
Beberapa komponen pentng dalam relay yaitu:                                  
  1. koil         : lilitan dari relay
  2. common  : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)
  3. kontak    : terdiri dari NC dan NO

Tentang Relay
Membedakan NC dengan NO:
NC(Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
NO(Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.
Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:
  1. dengan cara melihat isi dalam relay tersebut
  2. dengan menggunakan multimeter (Ohm)
Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC akan berubah menjadi NO atau sebaliknya NO akan berubah menjadi NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.

Hubungkan common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan.
Hubungkan common dan NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.
Jenis-jenis Relay  

1. SPST - Single Pole Single Throw.  
2. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.  
3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST. DPDT - Double Pole
4. Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT. QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk 2 buah untuk koil).



http://static.uolcontent.com/RealMedia/ads/Creatives/default/empty.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar